Field Report Gelar Buku #CeritadiKampung Cluster Pesona Atlantis (Part 1)

Selamat malam dear pembaca,

Sebenarnya sempat ragu menulis frasa "#CeritadiKampung Cluster Pesona Atlantis" untuk tulisan kali ini. Cluster Pesona Atlantis ini letaknya ada di dalam Perumahan Citra Raya, dan frasa yang lebih tepat barangkali adalah #BukalapakMinggupagi di Cluster Pesona Atlantis". Hal ini mengingat semangat yang ingin kami tebarkan adalah semangat membaca, belajar, dan berbagi bagi warga perumahan. 

Akan tetapi, menimbang bahwa sampai detik di mana tulisan ini diterbitkan, kami belum juga mendapatkan lampu hijau dari pihak manajemen perumahan terkait izin gelar buku (baca: http://tbm-citraraya.blogspot.co.id/2017/10/baca-buku-ceritadikampung.html dan http://tbm-citraraya.blogspot.co.id/2017/11/foto-foto-kegiatan-gelar-buku.html), kami akhirnya mantap untuk tetap mengkategorikan kegiatan ini sebagai #CeritadiKampung. Lagipula, kata "kampung" itu mempunyai makna tersirat sebagai suatu tempat yang "adem" bukan? Coba cek foto di bawah ini deh, kami yakin bahwa teman-teman pembaca pasti setuju bahwa tempat gelaran buku ini bisa dikatakan sebagai tempat piknik :)

Dengan mantap pun kami menuliskan frasa "Wisata Literasi" di papan tulis, terinspirasi dari kegiatan gelar buku yang dilakukan oleh TBM Himata/ Komunitas Motor Literasi Chapter Kab. Tangerang di Perumahan TB Talaga Bestari yang juga dilakukan setiap hari Minggu pagi. Kata "Gratis" pun kami cantumkan di sini, yang mana merupakan sebuah kata sakti untuk mengundang warga datang mengerumuni buku tanpa ada rasa khawatir di #ZamanNow, di mana uang/ kekayaan adalah rezim yang sedang berkuasa (baca: materialis, segala sesuatunya butuh uang) :)

Belajar dari kekurangan kami di kegiatan gelar buku perumahan sebelumnya, kami tak lupa meminta izin kepada ketua RT untuk menjamin kelancaran kegiatan literasi ini. Perlu diketahui oleh teman-teman pembaca, cluster yang satu ini adalah cluster yang sangat unik, di mana warganya secara administratif terbagi ke dalam 3 desa/ kelurahan: Desa Dukuh, Desa Cikupa, dan Kelurahan Mekar Bakti. Dalam mengurus perizinan pun kami meminta tanda tangan ketiga ketua RT ini dan alhamdulilah dari beliau-beliau ini kami mendapatkan tanggapan yang positif, bahwa kegiatan ini selain dapat mencerdaskan anak-anak juga dapat mengakrabkan orang-orang dewasa, yang cenderung tidak punya waktu untuk saling bersosialisasi karena kesibukan kerja. Kalau kegiatan TBM kami bisa membantu proses integrasi ini, alangkah bahagianya kami: sekali mendayung, dua tiga pulau dapat terlampaui.

Mengantongi surat izin, kami pun ber-"pustaka bergerak". Untuk menambah daya gebrak TBM dalam mencerdaskan anak bangsa di Kecamatan Cikupa dan Panongan ini, kami melakukan "reinforcement" dan kini mempunyai beberapa relawan baru sebagai ujung tombak ujung gerakan literasi kami.

Siapa tak kenal dia? Dia adalah Kang Azis, literer asal Lampung yang kini berdomisili di Kec. Cikupa. Salah seorang dari pegiat-pegiat literasi pertama TBM ini.

Yang berikutnya adalah Nong Devi (kerudung biru) dan Nong Iip (kerudung abu-abu). Kedua relawan ini adalah wajah baru TBM Citra Raya. Sekalipun tinggal di Kec. Legok, Nong Devi ini adalah relawan yang datang pertama ke lokasi gelar buku.

Tak mau ketinggalan, ada 1 wajah baru lagi, dia adalah Nong Tika. Wajah baru TBM Citra Raya yang satu ini sangat sabar dan perhatian kepada anak-anak. Tampaknya doi adalah calon ibu yang baik lho, para pembaca :)

Gelar buku yang satu ini berlangsung begitu seru, dimulai dengan mampirnya kelompok 5 anak laki-laki yang mempunyai agenda bersepeda mengitari sebuah lingkaran di dekat tempat gelaran. Kelima anak laki-laki ini sempat mampir membaca sekitar 30 menit sebelum memulai aksinya. Ketika Kang Kris membacakan buku cerita untuk mereka, anak-anak ini begitu aktif menanggapi, menceritakan pengalaman-pengalaman mereka yang berhubungan dengan cerita di buku tersebut. Keaktifan mereka ini pastilah disebabkan oleh pendidikan dalam keluarga dan sekolah mereka yang baik, yang boleh mereka dapatkan sebagai anak-anak yang "beruntung" di negeri ini.. (bersambung)

Comments