Pada hari Minggu, 10 Desember lalu, Komunitas Karyawan Muda Katolik (KKMK) Santo Bartolomeus Kota Bekasi mengunjungi Perum Citra Raya Kabupaten Tangerang. Dalam kunjungannya ini, KKMK Sanbarto memberikan 3 buah kardus yang berisi makanan kering, pakaian bekas, komik, buku dan alat tulis sebagai aksi bakti sosial mereka untuk disalurkan kepada anak-anak di sekitar TBM Citra Raya.
Kota Bekasi dan Kabupaten Tangerang..
Sebentar sebentar, jarak kedua kota ini kalau di-googlemaps ada sekitar 60 km lho. Koq bisa sih, komunitas muda-mudi Bekasi ini bisa kenal dan berkunjung ke sebuah taman bacaan masyarakat di Tangerang? Jawabannya ada di negara Jerman :) Wah, jauh betul Kak, makin nggak nyambung. Koq bisa jawabannya ada di negara Jerman..
Persahabatan antara Frans Mandeko (KKMK Sanbarto) dan Kristanto Irawan (TBM Citra Raya) yang terjalin ketika berkuliah di Jerman masih terus berlanjut sampai dengan sekarang. Frans yang mengambil jurusan Automatisierungstechnik di RWTH Aachen kini berdomisili di Bekasi, sedangkan Kris yang mengambil jurusan Molekulare Biotechnologie di Uni Heidelberg kini berdomisili di Tangerang. Maka jadilah hari ini, hari di mana TBM kami boleh dikunjungi oleh komunitas Frans.
Sekitar pukul 10:45 rombongan KKMK Sanbarto ini tiba di TBM Citra Raya. Kang Kris kemudian menceritakan sejarah pendirian dan kegiatan-kegiatan yang ada di TBM ini. Sampai dengan berita ini ditulis, TBM Citra Raya telah berumur 5 bulan, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan selain baca buku dan pinjam buku gratis sebagai berikut:
1. Gelar Buku di Perumahan #BukalapakMinggupagi
2. Lomba Mewarnai dalam rangka HUT RI-ke 72
3. Kegiatan Mendongeng #SoreBercerita
4. Gelar Buku di Perkampungan #CeritadiKampung
5. Recycle Workshop di SDN Nalagati
"Daya imajinasi dan kreativitas anak itu luar biasa. Dari hasil lomba mewarnai, kami belajar bahwa apa yang dilihat anak-anak di dunia ini berbeda dengan apa yang orang dewasa lihat", kata Kang Kris sambil menunjukkan sebuah gambar hasil mewarnai seorang anak kepada Kak Milka. Di dalam gambar kegiatan lomba balap karung tersebut, apa yang dilihat orang dewasa sebagai tanah ternyata diwarnai oleh si anak dengan warna hitam. "Pastilah anak ini melihat tanah ini sebagai aspal!", seru seorang anggota dari komunitas KKMK spontan.
Penjelasan mengenai Taman Bacaan Masyarakat pun akhirnya mengarah kepada unsur budaya. Label #KidsZamanNow yang disematkan untuk anak-anak generasi milenial (lahir di tahun 2000an) semakin kentara di dalam gambar ini, yakni bahwa budaya dan permainan tradisional seperti lomba balap karung tampaknya sudah tidak pernah mereka ikuti. Semangat kegotong-royongan yang ada dalam kegiatan bermasyarakat perlahan-lahan bisa-bisa terkikis, dan dampaknya - seperti yang mulai kita alami bersama - adalah masyarakat yang semakin intoleran dan individualis. "Apalagi kalau #KidsZamanNow kita biarkan seharian hanya bermain dengan HP/ gadget", tambah Kak Novi, seorang relawan dari TBM Citra Raya. "Inilah salah satu misi Taman Baca, bagaimana kita mencoba mengisi waktu anak-anak dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kita berkolaborasi dengan sekolah dan orang tua membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan", tutup Kang Kris.
Waktu menunjukkan pukul 11:45, hari sudah semakin siang. Acara pun berlanjut dengan kegiatan inti bakti sosial. KKMK Sanbarto memberikan 3 buah kardus kepada TBM Citra Raya, untuk disalurkan kepada anak-anak di sekitar TBM. Kami pun mengabadikan momen pemberian secara simbolik dalam foto berikut. Sebagai ucapan terima kasih, tiga buah kardus, kami tukar dengan sebuah buku dari TBM kami sendiri yang berjudul Kesaksian yang Mati, karya Indahnya Surya, seorang penulis novel di Perum Citra Raya yang juga aktif menjadi pegiat literasi di TBM kami.
Mengingat TBM Citra Raya letaknya tidak jauh dengan Gereja Katolik Santa Odilia Citra Raya, Kang Kris - yang juga merupakan anggota dari KKMK Santa Odilia - pun menawarkan kunjungan ke Gereja Odilia kepada Kak Milka cs. Meskipun hari sudah siang, Kang Kris mengetahui dari Mas Topo - dedengkot KKMK Odilia - bahwa beberapa teman KKMK Odilia masih singgah di gereja, sedang mengikuti rapat koordinasi dari Komsos Odilia.
Kunjungan yang mendadak ini sempat menimbulkan suasana canggung di ruang perpustakaan Gereja Santa Odilia, di mana Om Erik dan Mas Topo sebenarnya hanya menantikan kedatangan Kang Kris, tetapi yang ikut datang ternyata adalah serombongan pasukan KKMK dari Bekasi. Kang Kris pun mengaku salah karena kurang koordinasi. Untungnya, dengan sifat kebapakan Om Erik dari Komsos Odilia dan humor-humor cerdas Frans dari Sanbarto, suasana dapat langsung cair dan kunjungan ini sepertinya dapat menjadi sebuah awal dari untaian rantai persahabatan KKMK Sanbarto di Bekasi dengan KKMK Odilia di Tangerang.
Teman-teman Sanbarto dan Odilia yang sudah mulai saling kenal pun lanjut berdialog seputar kegiatan-kegiatan KKMK berikut kondisi gereja dan umatnya di area masing-masing. "Wah, enak sekali ya teman-teman KKMK sini punya perpustakaan, sehingga ada tempat untuk berkumpul", ujar Frans. "Kami, Sanbarto, kalau berkumpul biasanya di mall karena belum disediakan tempat di gereja", sambung Frans menambahkan. Sekalipun namanya sama-sama KKMK dan menginduk pada Keuskupan Agung Jakarta, di dalam forum dialog ini kami ternyata dapat menemukan beberapa perbedaan, yang secara tak disadari sebenarnya telah menjadi keunikan dari masing-masing KKMK yang ada. Sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan-perbedaan yang boleh kami temukan dalam dialog ini semoga dapat kami jadikan sebagai suatu hal yang memperkaya dan dapat menginspirasi kegiatan-kegiatan komunitas kami di kemudian hari.
Di akhir kunjungan, KKMK Sanbarto ternyata bisa mendapatkan hadiah spesial dari Paroki Citra Raya: Berfoto bersama Romo Felix Supranto! - seorang romo yang juga seorang penulis buku dan karya sastra - sosok yang menjadi inspirasi kami semua, kaum muda Katolik di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta.
Demikianlah cerita kunjungan KKMK Sanbarto ke Citra Raya Tangerang. Kami berharap, kunjungan ini tidak membuat kapok teman-teman KKMK Sanbarto. Semoga di hari ini TBM dan Paroki Santa Odilia Citra Raya dapat menginspirasi teman-teman dari Bekasi ini. Kita muda, mari berkarya!
Comments
Post a Comment