Mimpi yang Tertunda


Tak peduli seberapa pahitnya kehidupan kita di masa lalu,
Kita bisa memulainya lagi di hari ini.
Karena hari ini adalah lembaran baru.
Orang yang hebat bukanlah orang yang sukses dalam segala hal, tetapi
mereka yang mampu mengoptimalkan hari ini dengan apa yang ada
di tangannya dan mengucap syukur

"Ketika kerja kita tidak dihargai,
saat itulah kita belajar tentang ketulusan.
Ketika usaha kita dinilai tidak penting,
saat itulah kita belajar tentang keikhlasan.
Ketika hati kita terluka sangat dalam,
saat itulah kita belajar tentang memaafkan.
Ketika kita harus lelah dan kecewa,
saat itulah kita belajar tentang kesungguhan.
Ketika kita merasa sepi dan sendiri.
saat itulah kita belajar tentang ketangguhan
Ketika kita harus membayar biaya yg sebenarnya tidak perlu kita
tanggung,
saat itulah kita sedang belajar tentang bermurah hati.
Tetaplah sabar. Teruslah bersemangat..!!
Selalulah tersenyum!
Teruslah belajar dari pengalaman,
karena kita sedang... menimba ilmu di Universitas Kehidupan"

- Dahlan Iskan  -

Berjumpa dengan pengamen jalanan adalah hal yg menggembirakan
sekaligus mengharukan. Mereka masih anak-anak dengan kepolosan
mereka dan ketangguhan mereka dalam menyikapi kehidupan. Hal ini
membuatku terhenyak.
Banyak pelajaran berharga yang bisa kupetik, menjadikanku mudah
bersyukur dan selalu optimis.
 

Segalanya tidak mudah, perlu effort, dan mengandung resiko di setiap
keputusan yang diambil. Akan tetapi, mereka sudah menjalaninya: kehidupan yang penuh tantangan, hujan, haus, lapar, dan udara dingin di malam hari tidak menyurutkan langkah mereka. Bukan semata-mata rupiah yang mereka kejar, melainkan mimpi-mimpi - yang mereka tidak berani mengutarakannya . Celetuk mereka “saya tak berani bermimpi bunda".


Hal ini membuatku terdiam tanpa bisa keluar sepatah katapun.
Kehidupan yang keras seolah-olah tidak memberi celah untuk sekedar
bermimpi.
 
Mereka menjalani hari demi hari dengan penuh optimis sambil berharap
semesta mendukung mereka untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Pertemuan itu membuatku belajar banyak hal. Celoteh mereka yg
ceplas-ceplos tanpa rasa sungkan - walaupun bagiku sedikit kurang sopan -,
membuat mataku terbuka bahwa kehidupan mengajarkan mereka siap
dalam kondisi apapun .

Uluran tangan dan empati membuat mereka merasa berarti,
bercengkerama dan memberikan edukasi itulah yg mereka nanti .
Bersyukur masih ada yang peduli seperti bapak polisi yg satu ini,
bekerja dengan hati tanpa ada batas tepi, begitu juga dengan kakak-kakak
relawan yang luar biasa
Berharap semua mimpi menjadi kenyataan. Entah hari ini, esok ataupun
lusa. 

Kata perpisahan adalah sebuah ucapan yang berat. Namun, setiap saat kata ini harus terucap tatkala kita bertemu. Rasa rindu akan menuntunku
datang lagi kepada mereka. Tunggu ya kawan-kawan kecilku, hanya waktu
yang akan menjawab semua asamu. Terimakasih buat anak-anakku, Bang
Jabenk, Kak Dewi, dan semua relawan yang luar biasa tanpa kenal lelah
berbagi kebaikan. 
  

Di Kolong Flyover Balaraja, 20 Januari 2018 

Putri Sabari


Comments