Komunitas TBM Citra Raya masuk dalam 150 Semifinalis Gramedia Reading Community Competition 2018

Salam Literasi!

Beberapa waktu yang lalu Gramedia Group sangat gencar dalam menyebarkan info kompetisi GRCC - Gramedia Reading Community Competition 2018. Teman-teman dan aku yang giat di dunia literasi pun tak hanya sekali dua kali mendapatkan broadcast maupun info terkait lomba tersebut. Di toko-toko buku Gramedia pun rasa-rasanya telah terpampang banner atas kompetisi menulis esai ini sepanjang bulan Mei, paling tidak di Toko Buku Gramedia yang terletak tak lebih dari 500m dari lokasi basecamp TBM kami ini: http://tbm-citraraya.blogspot.com/2018/02/tbm-citra-raya-rekan-gramedia-cikupa.html. Di penghujung bulan Mei, kami pun mengirimkan esai untuk mengikuti kompetisi ini. Pikir kami hanya satu, apabila tidak menang setidaknya kami sudah terdaftar secara resmi untuk bisa menjalin kerja sama dengan pihak Gramedia.

Di suatu hari tanpa sengaja.. Gadget-ku pun bergetar. Ada pesan WhatsApp dari Kang Andri di grup Forum TBM Kab. Tangerang. "Selamat buat yang lolos", demikian tulis Kang Andri sambil melampirkan tautan link berikut: http://literasinusantara.com/2018/06/29/ini-dia-150-semifinalis-gramedia-reading-community-competition-grcc-2018/ . Selang beberapa waktu, muncullah pesan dari Kang Husni yang memberikan ucapan selamat kepada @Kristanto TBM Citra Raya. Aku pun terkejut, dan langsung meng-klik tautan laman yang telah diberikan oleh Kang Andri tersebut.

Entah aku yang tidak membaca sebelumnya atau ini adalah kebijakan lanjutan dari pihak penyelenggara lomba, yang menjadi semifinalis dalam kompetisi ini rupanya merupakan esai komunitas/ TBM terbaik per regionalnya yang terbagi menjadi 5 bagian:
1. Regional Sumatera
2. Regional Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat
3. Regional Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta
4. Regional Jawa Timur, Bali, NTB, dan Kalimantan
5. Regional NTT, Sulawesi, dan Indonesia Timur
Aku menilai ini sebagai suatu hal yang positif membuat Pulau Jawa yang dianggap sebagai pulau dengan peradaban paling maju dengan jumlah populasi yang paling padat di Indonesia ini dibagi menjadi 3 regional: barat, tengah, dan timur. Satu hal yang sontak membuatku penasaran, apakah kategori Indonesia Timur ini tidak terlalu luas, ataukah Indonesia Timur memang masih cukup mundur dan tidak mendapatkan info/ kesempatan yang cukup untuk mengirimkan esainya dalam kompetisi ini? Bolehkah Gramedia men-share-kan berapa jumlah esai yang masuk dari masing-masing kota/ propinsi yang ada?

Ah, kembali ke pembahasan mengenai kompetisi. Singkat cerita, aku telah berhasil mengunduh file pdf pengumuman hasil kompetisi seperti ini:

Aku mencari-cari judul esaiku yang kukirimkan dalam kompetisi ini, tetapi ternyata tidak ada. Aku pun kembali mencari, kali ini dengan mengurutkan nama wakil satu per satu, segera kucari yang bernama "Kristanto", tetapi juga tidak kunjung kutemukan. Lantas bagaimana aku bisa mendapatkan ucapan dari Kang Husni ini? :)

Setelah kutelusuri lagi, akhirnya kutemukan kata TBM Citra Raya sebagai judul esai di sana, dengan Dwi Novi Antari sebagai nama wakilnya. Oooh, ini dia yang dimaksud! Nomor 100!! Kami memang mengirimkan 2 esai dalam kompetisi itu, satu dariku dan satu lagi dari Novi. Kami bahkan juga mengipasi Yayan dan Selvy untuk juga ikutan menulis ketika mengetahui bahwa masa pengumpulan esai untuk kompetisi ini diperpanjang lagi hingga 10 Juni 2018.  Bukan untuk tujuan apa-apa, tulisan adalah buah pemikiran dari sudut pandang penulisnya. Tak adil rasanya membatasi satu komunitas/ TBM satu tulisan saja, mengingat tulisan adalah sebuah hasil karya yang tiada duanya, ungkapan ekspresi diri dari kami kelompok-kelompok orang introvert. Dan aku merasa bersyukur karena tulisan salah seorang dari kami boleh masuk ke dalam 150 besar, apalagi mengingat kompetitor kami adalah pegiat-pegiat literasi dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta yang sarat akan penulis cemerlang dengan asupan vitamin suplai buku sehari-hari yang sangat baik.


Mengetahui bahwa tulisan Novi-lah yang masuk nominasi, segera kujawablah pesan di Group WA itu dengan mengarahkan ucapan selamat kepada ia yang memang pantas mendapatkannya: Dwi Novi Antari. Selamat Nov!

Aku memang harus lebih banyak menambah jam membaca dan mengasah kemampuan menulisku untuk bisa mengimbangi keterampilan menulis pegiat-pegiat literasi di atas.
Minimal sudah dengan cara menulis artikel ini ya, Nov.. :D

Oh iya, satu lagi. Melalui tulisan ini aku juga ingin menggelar konferensi pers digital. TBM Citra Raya bukanlah aku. TBM Citra Raya adalah milik Masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya Kecamatan Cikupa dan Panongan. Jadi, apakah teman-teman siap bergabung dengan aku, Novi, dan teman-teman lainnya di TBM kebanggaan Propinsi Banten ini?


Tangerang, 30 Juni 2018


der Gruene Baum

Comments