Hari Minggu lalu, 15 Septermber 2019. Kami sempatkan berkunjung ke Perpustakaan Nasional. Bersama kami bergerak dari parkiran motor Carrefour Lebak Bulus, menjajaki MRT yang ternyata benar luar biasa "Waaah"-nya, kemudian beralih ke Trans Jakarta dari stasiun HI ke stasiun Monas, dilanjut berjalan kaki sekitar 200 meter menuju Perpusnas.
Baru kali pertama ini kami menginjakkan kaki di halaman dan gedung Perpusnas. Hamparan kreasi literasi terpampang dengan indahnya. Dan pesona itupun belumlah cukup. Pesona euforia jiwa-jiwa yang haus akan belajar, yang berjejalan berebut naik lift, menyentakkan saya bahwa sepertinya survey Internasional tentang budaya literasi Indonesia di mata dunia adalah keliru.
Selesai menunaikan solat Zuhur, kami segera naik lift menuju lantai 4, tempat acara Festival Cerita Nusantara dan Dunia diselenggarakan. Kami sempatkan mampir ke salah satu stand penjual puppet. Walau kami tak membeli satupun puppet untuk sarana mendongeng di kamar, setidaknya kami punya satu alasan kenapa harus rajin menabung.
Dari gerai puppet, langkah kami berhenti sejenak di meja registrasi, dan segera masuk ke aula dimana acara tepat dimulai. Dongeng pertama, kedua, ketiga dan sejumlah rangkaian momen dirangkai sangat elok dan mampu membuai semua penonton beraneka usia tanpa merasa jenuh juga bosan selama 3 jam itu. Gelak tawa, tarian berirama, tepuk tangan, maupun cuitan-cuitan anak-anak menghiasi keceriaan yang tercipta.
Hari Berkunjung ke Perpustakaan kali ini adalah hari yang istimewa. Semoga kami senantiasa diberi kenikmatan agar bisa terus menjenguk jejeran buku kaya imajinasi di perpustakaan.
disadur dari IG @wakhidlukas, Relawan TBM Citra Raya
Comments
Post a Comment